Sejarah Ringkas Desa Pagerageung
SEJARAH  RINGKASAN  PAGERAGEUNG

           Pagerageung Jaman dahulu masih hutan  belantara belum  ada sawah kebun dan jalanpun belum ada. Setelah sedikit demi sedikit dibuat perkampungan maka jadilah Pagerageung sebuah Kampung yang subur  karena tanahnya subur rakyatnya ma’mur
            Banyak orang yang datang mencari nafkah bertani dan berdagang Perbatasan Pagerageung dari Utara Pegunungan
                                        dari Barat Pegunungan
                                        dari Timur Sungai Citanduy
                                        dari Selatan Sungai Cikidang

           Itulah sebabnya disebut PAGERAGEUNG Karena di Pagar oleh gunung dan Sungai  Pagerageung artinya Pagar Besar atau Benteng Besar
           Pada zaman Kerajaan Mataram rajanya pada waktu itu Sutawijaya untuk memperluas daerahnya menyerang ke Jawa Barat khususnya ke Cirebon dan Priangan Semua daerah yang diserang satu persatu  dengan mudah ditaklukan nya karena tentaranya beribu-ribu jumlahnya
            Tetapi menurut sejarah disinilah di Pagerageung tentara Mataram mendapat perlawanan yang sengit sehingga musuh tidak bisa terus maju karena kuat pertahanan nya. Sehingga musuh mengatakan disini bentengnya kuat pertahannya kuat atau Pagarnya besar disebut juga Pagerageung
            Pagerageung pada waktu itu termasuk wilayah Cirebon dengan tingkat pemerintahannya Kabupaten yang Kepalanya disebut Dalem/Bupati lama kelamaan dari Cirebon di ambil alih oleh Sumedang Pagerageung jadi Wilayah Sumedang  Pagerageung turun jadi Kewadanaan Bupatinya berhenti turun pangkat jadi Wedana pertama dan selanjutnya diganti  oleh Dalem Argagurnita pada tahun 1812
             Bupati Sumedang pada waktu itu ialah Dipati Suryanagara yang biasa disebut Pangeran Kornel yang terkenal berani melawan Gubernur Jenderal Daendles ketika sedang membuat jalan Anyer Panarukan sehingga terkenal sampai sekarang jalan antara Bandung Sumedang akan melalui Cadas Pangeran . Nasib Pagerageung  semakin terpuruk dari tingkat kewadanaan turun lagi menjadi Kecamatan ialah Kecamatan Pagerageung yang Ibu Kotanya di Desa Pagerageung
              Indonesia dijajah Belanda selama 350 Tahun Pagerageung juga sama pemerintahannya diatur oleh Gubernur Hindia Belanda.  Tahun 1942 Jepang datang yang disebut Dainipon Pemerintahan diambil alih oleh Jepang  Rakyat semakin sengsara rakyat disuruh kerja paksa disebut Romusha di bawa ke tempat-tempat pembuatan pertahanan jepang Banyak rakyat yang jadi romusha  mati di tempat kerja atau dipulangkan sudah menjadi mayat.
               Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka                Belanda datang lagi ke Indonesia untuk menjajah Indonesia keadaan menjadi Kacau/genting lagi  Kota Bandung dibakar Istilahnya dibumihanguskan maka terkenal  Bandung lautan Api munculah lagu  Halau-halau Bandung  Orang-orang Bandung mengungsi kekampung-kampung Pagerageung masih aman dan banyak keluarga-keluarga Pagerageung yang di Bandung mengungsi ke Desa Pagerageung sini anak-anak bisa sekolah Desa yang disebut Sekolah SR Sekolah Rakyat. Jaman itu disebut zaman Revolusi revolusi fisik dari revolusi Pemerintahan
          
 Makin lama keadaan makin kacau Belanda menyerbu ketiap tiap Desa dengan serangan dari Darat  dan dari Udara pertempuran dengan para pemuda pejuang semakin sengit melawan Belanda. Tetapi pasukan Belanda lebih kuat sehingga Pagerageung pun diduduki oleh Belanda Sebelum Belanda datang bangunan-bangunan di rusak  dan dibakar sendiri oleh penduduk yang disebut dibumi hanguskan karena takut diduduki oleh Belanda
              Penduduk dan para pejuang hususnya pasukan Hizbullah mengungsi kegunung TNI hijrah ke Yogya tahun 1948 Pada Tahun 1949 Belanda meninggalkan Daerah  Pagerageung dan daerah daerah lainya
              TNI datang lagi maka terjadilah perang saudara TNI perang antara DI/TII yang berada di gunung dan mengadakan perang gerilya.
Pagerageung semakin genting hampir tiap malam markas TNI diserang oleh pasukan DI/TII yang juga pada waktu itu disebut Gerombolan
               Rakyat tidak bisa membangun rumah rumah, yang ada rusak banyak penduduk yang mengungsi ke Kota. Keadaan jadi terbalik kalau zaman Belanda dari Kota mengungsi ke kampung kalau sekarang dan kampung mengungsi ke Kota Begitu juga bagi orang yang mampu dan punya keluarga di Kota
               Tiga belas Tahun lamanya pasukan DI/TII berkecamuk dan perang habis-habisan pada akhir tahun 1962 setelah diadakan Pagar Betis Pagerageung baru merasakan aman dan hidup bisa leluasa anak anak pada malam hari bisa mengadakan kegiatan kepemudaan dan pengajian.,

                Sepuluh tahun kemudian Pagerageung sudah berubah tamu-tamu pada datang bahkan dari PBB juga ada mengadakan Work Shop selama setengah bulan, dan sekarang beginilah keadaan Pagerageung Tahun 2014


                     Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat dan taklupa mohon maaf bila ada kekurangan.

                                           Dicatat dan diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia
                                                         dari Guguritan Sejarah Pagerageung
                                                                      Karangan Moh Usman
                                                                              Tahun 1991
                                                        Diceritakan kembali dan ditambah oleh
                                                                            Achmad Rifa’i



                                                                    Pagerageung, 14 Juni 2007


SILSILAH KEPALA DESA PAGERAGEUNG
1.  TAHUN 1887 -1895 :  MOH TABRI
2.  TAHUN 1895 -1903 :  H.MANSUR/CANDRA PRAJA
3.  TAHUN 1903 -1911 :  H KAHFI/SUTAWIKARNA
4.  TAHUN 1911 -1919 :  H.DURAHMAN/JAYA PRAJA
5.  TAHUN 1919 -1927 :  H.FAHRUROJI
6.  TAHUN 1927 -1935 :  MOH MANSYUR
7.  TAHUN 1935 -1938 :  IDI MANSUR
8.  TAHUN 1938 -1948 :  HUSEN HAETAMI
9.  TAHUN 1948 -1950 :  ABAS  G
10 TAHUN 1950 -1952 :  AJHURI
11 TAHUN 1953 -1960 :  H.HUSEN HAETAMI
12 TAHUN 1961 -1975 :  AHMAD DASUKI
13 TAHUN 1976 -1994 :  DAUD SUTISNA
14 TAHUN 1995 -2002 :  USEP SAEFUL BAHRI
15 TAHUN 2003 -2007 :  IING IBRAHIM,BA (MENINGGAL10-02-2007)
                                        PJS DIJABAT : SUDRADJAT
16 TAHUN 2007-2013 :  USEP SAEFUL BAHRI
17  TAHUN 2013 - 2019  :  MOMO

Sumber : www.gerbangdesa.com

No comments:

Post a Comment